Pendidikan berkarakter sekarang ini
menjadi prioritas pendidikan di Indonesia. Bahkan pemerintah telah siap dengan
kurikulum terbaru berbasis karakter (KBKK) untuk direalisasikan. Kurikulum yang
didesain dengan tujuan mengembangkan karakter sejak dini melalui sekolah
sebagai salah satu sarana pembentuk dan pengembang karakter anak, generasi muda
negeri ini. Karena berbagai alasan dimana terjadi degradasi moral pada
masyarakat bangsa ini. Pertanyaannya apakah perubahan kurikulum ini bisa
menjamin terbentuknya karakter anak? Bagaimana cara membentuk karakter anak? Apakah
tingkah laku anak dalam kelas atau disekolah bisa menjadi indikator bagaimana
karakter seorang anak? Saya rasa tidak karena sejatinya tidak ada indikator
yang jelas tentang karakter. Apakah anak yang mencontek dikelas mengindikasikan
bahwa ia anak tidak jujur? Tidak kan! Picik sekali jika hanya melihat paradigma
seperti itu. Bisa saja si anak belum belajar atau karena hal lain.
Permasalahan pendidikan kita sebetulnya
bukan pada kurikulumnya. Kurikulum sebelumnya KBK dan KTSP sebetulnya sudah
baik, yang harus diperbaiki ialah sumber daya pendidik (guru). Jika dengan
kurikulum sebelumnya guru-guru kita masih kesulitan mengikuti perubahan dan
tuntutan kurikulum yang diterapkan, akankah kurikulum KBKK ini akan berhasil?
Kurikulum terbaru bukan hanya membutuhkan profesionalitas guru namum kecakapan
guru membangun karakter anak. Lalu bagaimana cara terbaik membangun karakter
anak? Saya rasa kita sangat familiar dengan pepatah jawa “guru, digugu
lan ditiru” (guru, dipercaya dan dicontoh), ya yang kita butuhkan adalah sosok
seorang guru yang seperti itu. Teacher as model. Guru sebagai figur
yang bisa dijadikan teladan, sikap dan tutur kata yang bisa memberi semangat.
Sekarang ini, banyak guru-guru atau
pendidik cerdas di negara ini namun hanya segelintir dari mereka yang
bisa membakar semangat siswanya untuk belajar, menaati norma, dll. Mereka
cerdas, pengetahuannya luas tapi mengapa mereka tidak bisa membangun motivasi
siswanya? Jawabannya bahwa mereka kebanyakan hanya bisa bicara tanpa mengalami
pelajaran dan perjuangan hidup itu sendiri. Ketika seseorang bicara
panjang lebar, memberi motivasi A sampai Z tapi yang ia katakan hanya omong
kosong atau ia hanya mendapatkannya dari literatur internet atau buku akan
berbeda rasa dan imbasnya dihati ketika seseorang itu mengalami sendiri apa
yang ia ucapkan. Lihat saja, motivator-motivator hebat negeri ini. Mereka bisa
bicara panjang lebar, berjam-jam, dan apa yang kita rasakan ketika mengikuti
training motivasi ialah kepuasan, kepercayaan, keinginan untuk maju, dan apa
yang mereka katakan benar-benar merasuk kedalam sanubari. Ippho Santoso,
interpreneur sekaligus motivator Internasional negeri ini, betapa kita
tersentak untuk hidup lebih baik dengan mencoba jalan wirausaha ketika
mengikuti seminar beliau. Kita percaya pada beliau karena beliau mengalami
perjalanan panjang dalam hidupnya, dari nol beliau merintis usaha, anak
pedalaman yang kini menjadi pengusaha sukses.
Kembali pada sosok guru. Kampung Inggris
(Pare, Kediri) saya rasa hampir semua orang mengetahuinya. Ya, kampung kecil
yang penuh dengan pelajaran hidup dan mimpi orang-orang yang terus berjuang
untuk menggapainya. Beberapa waktu yang lalu saya belajar disana. Ada
sebuah keajaiban luar biasa terjadi ketika saya bertemu dua orang guru
terhebat, terbaik yang pernah saya temui dalam hidup saya. Mereka ialah Mr.Bob,
pendiri Mr.Bob English study Club dan Mom Indah, pendiri The Daffodil. Dua
diantara tempat kursus terbaik yang ada di kampung inggris. Ketika belajar
dikedua tempat itu, yang saya dapatkan bukan sekedar ilmu tapi motivasi hidup.
Cerita akan saya awali dengan kisah founder Mr.Bob English Study Club.
Kisah beliau yang lulus 7 tahun dari bangku kuliah dan impiannya mendirikan
sebuah kursus bahasa inggris padahal basic pendidikannya adalah
pertanian. Banyak orang mencela beliau, menjatuhkan beliau bahwa tidak mungkin
beliau bisa mendirikan tempat kursus di Pare, sudah terlalu banyak. Cerita
beliau ketika ingin belajar ke pare namun tidak mendapat restu kedua orang tua
dan akhirnya kabur. Tapi semua itu nyatanya kini berbuah manis. Kursus bahasa
inggris Mr.Bob kini berkembang pesat. Semua itu karena kekuatan impian. Saya
terus teringat motivasi beliau bagaimana beliau memimpikan segala impiannya,
menulisnya dan kini semua menjadi kenyataan. Kegigihan, kekuatan mimpi dan
kehendak Yang Kuasa telah membawanya pada kehidupan idela yang beliau
cita-citakan. Ketika mendengar kisah-kisah beliau, seluruh anak dalam
kelas tersebut terkesiap, diam, merinding, ada kepercayaan bahwa semua memang
benar dan apa yang kita dapat ialah kita pun bisa menggapai impian kita. Ada
hal yang bisa diambil dari metode pembelajaran beliau bahwa bahasa inggris
bukan sesuatu yang sulit dan bisa dipelajari dengan cara menyenangkan,
sehingga bahasa inggris bukan pelajaran yang sulit. Terutama sosok beliau
yang begitu bersahaja dan kocak tentu menjadi aura tersendiri. Kebetulan beliau
hanya memegang kelas zip2 yaitu kelas untuk belajar ngomong inggris dan
listening, jadi bagi siapapun yang ingin bertemu beliau dan ingin belajar ke
kampung inggris ambillah kelas zip2 di Mr. Bob. Hehe,,,
Nothing is impossible because you’re
possible. Kata-kata itu juga keluar dari Mom Indah, pendiri The Daffodil.
Bagi saya sosok seperti beliaulah kartini masa kini, guru tauladan. Prestasi
tentu beliau tidak ketinggalan, pernah menjadi english public speaker
di level Asia bukan prestasi main-main. Karena takdir saya bertemu beliau di
kelas speak second, jujur ketika mendaftar kelas tersebut saya tidak
memiliki gambaran tentang ekspektasi dikelas tersebut. Ternyata speak
second class berada dilevel ke 4 dari 6 level yang ada di Daffodil. Cukup
terkejut karena ternyata saya masuk dalam level yang tidak main-main. Tapi
karena semangat belajar, dukungan teman-teman, dan motivasi beliau saya
bertahan disana sampai 2 minggu kelas berakhir. Ada beberapa teman yang
menyerah sebelum berperang, karena nyali kerdil. Awalnya beliau memang agak
menakutkan. “Are you in the right class?”, itu adalah kalimat yang
cukup menakutkan dan memancing emosi. Awalnya saya tidak yakin tapi setelah
mengikuti pelajaran beliau 2 kali pertemuan, saya yakin saya berada dikelas
yang tepat, saya memiliki kemampuan. Ada banyak hal yang saya ambil
selama mengikuti kelas beliau terutama kegiatan belajar mengajar yang bisa
diadaptasi. Bagaimana beliau membentuk kepercayaan diri siswanya dengan selalu
melalukan impromtu session/speak sudden (bicara
tiba-tiba/berimprovisasi didepan kelas). Beliau melakukan itu setiap hari dan
semua siswa pasti mendapat giliran. Beliau mengajarkan sportivitas melalui game
dalam belajar bahasa inggris. Beliau selalu meyelipkan kata-kata atau kalimat
motivasi bahkan cerita hidup yang mampu membakar semangat orang yang
mendengarnya. Ada kalimat yang begitu berarti bagi saya “People don’t care
how much you know but people just know how much you give”, orang
tidak peduli seberapa banyak kamu tahu tapi mereka hanya tahu seberapa banyak
kamu memberi. Hidup pada dasarnya adalah memberi, saling berbagi karena kita
adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri. Begitu banyak motivasi
yang beliau beri. Merekalah guru sejati, cerdas secara intelektual dan
emosional.
Tentunya mereka bukan satu-satunya guru
terbaik di negeri ini, masih banyak pendidik negeri ini yang setara bahkan
lebih. Mereka hanya sample dari “keidealan” seorang pendidik, menurut saya.
Yang ingin saya sampaikan kepada calon pendidik maupun pendidik negeri
ini, mari jadikan diri kita sosok pendidik yang mampu memberi
motivasi hidup untuk anak didik kita, bukan hanya cerita bualan kosong tapi sebuah
realita hidup. Semua kalimat motivasi yang berasal dari pengalaman hidup akan
lebih bermakna dan membekas di lubuk hati setiap orang yang mendengarnya. Guru
dengan segudang pengalaman hidup, seluas samudra ilmu dan wawasannya, sebening
air budi dan akal kita. Maka menamkan karakter pada anak tidak akan sulit,
karena mereka melihat sosok kita benar seperti apa yang mereka pikirkan dan
lihat didepan mata.