Mengatasi Siswa yang Nakal

Di dalam sebuah kelas terdapat berbagai siswa, dari siswa-siswa itu memiliki sifat-sifat yang berbeda diantaranya adalah siswa yang bersifat nakal. Anak yang nakal ini di dalam pembelajaran lebih bersifat tidak mau tahu dan sering usil mengganggu teman-temannya yang sedang belajar di dalam kelas, sering terlambat atau bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas/ PR, ribut di kelas, jajan saat jam pelajaran.

Kenakalan anak diambil dari istilah asing Juvenile Delequency, tetapai kenakalan anak ini bukan kenakalan yang dimaksud dalam Pasal 489 KUHP.

Juvenile Delequency artinya young, anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda sifat-sifat khas pada periode remaja, sedangkan Delequency artinya doing wrong, terabaikan/mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, a-sosial, kriminal, pelanggaran aturan, pembuat ribut, pengacau, penteror, tidak dapat diperbaiki lagi, durjana, dursila, dan lain-lain.

Istilah kenakalan anak itu pertama kali ditampilkan pada badan peradilan Amerika Serikat dalam rangka usaha membentuk suatu undang-undang peradilan bagi anak di Negara tersebut. Dalam pembahasannya ada kelompok yang menekankan segi pelanggaran hukumnya, ada pula kelompok yang menekankan pada sifat tindakan anak apakah sudah menyimpang dari norma yang berlaku atau belum melanggar hukum. Namun semua sepakat bahwa dasar pengertian kenakalan anak adalah perbuatan atau tingkah laku yang bersifat anti sosial.

Penyebab anak menjadi nakal
            Biasanya anak menjadi nakal diawalai dari kesalahan pendidikan yang pertama kali dia terima yaitu pendidikan di dalam keluarganya. Berikut ini adalah salah satu penyebab dari kenakalan anak dari lingkungan keluarga:

a.       Di Dalam Keluarga Kurang Menerapkan Disiplin
Salah menerapkan disiplin kepada anak ternyata bisa menyebabkan anak bersikap manja dan nakal. Banyak dari antara kita, orangtua yang tidak tahu cara yang benar untuk mendisiplinkan anak. Misal, kita tidak memiliki aturan yang tegas di rumah sehingga membuat anak bersikap semaunya saja.

b.      Orangtua Bertengkar Di Depan Anak
   Bertengkar dihadapan anak tidak baik bagi anak, karena mereka akan tertekan mentalnya dan kadang anak menjadi depresi yang pada akhirnya akan meluapkan emosinya menjadi sebuah bentuk kenakalan

c.       Orangtua Memberikan Contoh Buruk
    Anak akan meniru segala sesuatu yang dilihat dari orang terdekatnya, yaitu kedua orangtuanya. Kalau suatu keluarga memiliki kebiasaan berteriak dan mengeluarkan kata kasar, maka otomatis anak akan meniru. Karena itu orangtua harus bisa menjadi role model yang baik bagi anak-anak.

d.      Keluarga Tidak Punya Waktu Untuk Anak
Anak selalu membutuhkan perhatian dari orangtua. Tapi sayangnya, banyak yang tidak mengerti saat anak ingin bersama dengan orangtua. Ketika anak mencari perhatian dengan mengganggu kamu saat sibuk masak di dapur, ibu malah meminta anak untuk menjauh. Padahal, dengan menikmati waktu bersama di dapur, ibu bisa menciptakan bonding yang kuat dengan anak.

Strategi Yang Bisa Dilakukan Untuk Menghadapi Anak Nakal
Anak yang nakal itu kadang akan meluapkan emosinya di dalam kelas. Anak yang nakal ini di dalam pembelajaran lebih bersifat tidak mau tahu dan sering usil mengganggu teman-temannya yang sedang belajar di dalam kelas, sering terlambat atau bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas/ PR, ribut di kelas, jajan saat jam pelajaran.

Disini guru dituntut ekstra dalam menghadapi siswa yang nakal itu. Karena siswa ini biasanya akan menentang apa yang dikatakan oleh guru. Berikut ini strategi yang bisa diterapkan dalam menghadapi anak yang nakal di kelas:

a.  Perlakukan siswa tersebut sama seperti siswa yang lain. Apabila siswa nakal itu diperlakukan secara keras dan berbeda dengan yang lainnya maka kemungkinan anak itu akan bertambah nakal bukan malah berkurang perilaku nakalnya.
b.     Amati sikap dan tingkah lakunya dan jangan segan untuk terus menegurnya apabila dia bersikap tak acuh dalam belajar. Menegur disini bukan berarti melakukan teguran yang keras melainkan dengan teguran yang berupa nasehat yang memberikan perhatian kepada anak tersebut.
c.  Tetap pantau terus hasil kerjanya. Terkadang anak yang nakal ini terkesan acuh terhadap tugas yang diberikan kepadanya maka akan mengakibatkan nilai atau prestasinya dibawah rata-rata. Guru disini diharapkan bisa meningkatkan prestasi dari siswa yang nakal itu.
d.   Ajak anak bicara dari hati ke hati. Mungkin saja anak itu nakal karena kurangnya perhatian dari keluarganya maupun dari sesama teman-temannya itu, karena telah kita ketahui bahwa salah satu penyebab anak menjadi nakal adalah kurangnya perhatian dari keluarga.
e.    Sabar dan terus berusaha untuk menciptakan nuansa kelas yang bervariasi sehingga para peserta didik tidak bosan, dan coba libatkan anak-anak yang susah diatur tersebut untuk ikut andil dalam mengatur kelas.

Apabila strategi-strategi diatas bisa dijalankan dengan baik maka kemungkinan anak yang nakal itu lama-lama akan sadar akan kenakalannya dan anak itu tidak menjadi nakal lagi atau malah dia bisa menjadi lebih pintar dari teman-temannya.


Previous
Next Post »